TERIMA KASIH KUNJUNGAN ANDA DI WEBSITE PONDOK PESANTREN MODERN DARUL FALAH ENREKANG >>>> THANKS FOR YOUR VISITING ON DARUL FALAH ISLAMIC BOARDING SCHOOL WEBSITE

Jumat, 31 Desember 2010

Creativity, gamesmanship and solidarity

OSDF'S activity theme 2010 on semester holiday 1 T.P 2010 / 2011 is" Increasing creativity, santri's gamesmanship and solidarity".

Creativity

make something new, variation, offbalance and deep positip's activity. creativity can be coached and at develops by willingness and motivation basic that good.

Gamesmanship
there is 3 esensi gamesmanship basic which is (1 ) basal are have obedient ruling, on the level (2 ) deep processes,shall labor, try maximal, don't give up and (3 ) rekasi to usufruct, accepting excess versus or lack for self and respecting and prices foe.

Solidarity
with meaning solid headword consolidated, cohesive so integrity and regular solidarity awakes and improved between santri in all activity and good activity.



Senin, 27 Desember 2010

AKSI PORSENDA 2010


Mengusung Tema " Mengembangkan Kreatifitas, Sportivitas dan Solidaritas Santri" Organisasi Santri Darul Falah (OSDF) melaksanakan agendanya dengan aksi-aksi kreatif dan berkualitas. Selamat Bertanding !


Memulai Hari Dengan Optimisme

Mari kita coba untuk melukis gambar satu hari dalam kehidupan Rasulullah SAW. Beliau bangun jauh sebelum fajar, ketika tirai gelap malam masih meliputi segala sesuatu. Saat beliau mulai bergerak, beliau berkata, "Segala puji bagi Allah yang telah mengembalikan semangat saya, memberikan saya kekuatan fisik dan mengizinkan saya untuk memuliakan-Nya."

Seberat apapun tantangan yang bakal dihadapi, beliau menyambutnya dengan optimisme. Dan, hal sekecil apapun tak luput disyukuri, termasuk kembalinya semangat untuk memulai hari.

Bahkan, terbit dan tenggelamnya matahari, adalah juga hal yang perlu kita syukuri. "Allah-lah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang benderang. Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia yang dilimpahkan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur. " (QS Al Mu'min [40]: 61)

Kehidupan kita adalah suatu berkah terbesar yang kita terima dari Allah. Wujud terima kasih kita adalah dengan memanfaatkan hidup sebaik-baiknya. Allah menawarkan kesempatan keberhasilan bagi siapa saja yang ingin berhasil. Intinya, sikap optimis harus selalu dikedepankan.

Optimistis adalah suatu sikap yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi segala hal. Optimis adalah lawan kata dari putus asa. Putus asa timbul karena tiada kemauan dalam hati dan kurang meyakini rahmat Allah. Sikap optimistis merupakan bentuk keyakinan akan kemurahan Allah dan karunia-Nya dan bahwa janji Allah adalah benar adanya.

Orang yang mempunyai sikap optimistis ialah orang yang mempunyai ketaatan dan menegakkan semua yang dituntut oleh keimanannya. Dia berharap agar Allah tidak memalingkannya, menerima amalnya, dan tidak menolaknya, serta melipatgandakan pahala-Nya.

Allah telah berfirman: “Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya, kecuali Dia; dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya” (QS Yunus [10]:107)

Sebaliknya orang yang bersikap pesimis sering kali merasa bimbang apabila menghadapi permasalahan hidup. Sikap bimbang akan membawanya pada sikap tidak percaya diri, mudah menyalahkan orang lain, bahkan terkadang tak jarang mengurangi kadar keimanannya pada Allah.

Bagaimana mengalahkan sikap bimbang? Kembalikan semuanya pada Allah. Bukankah kata-Nya, setelah kesulitan selalu akan ada kemudahan?

Sabtu, 25 Desember 2010

Berita Gambar PORSENDA 2010











Alhamdulillah, setelah selesai Ulangan Semester 1 Tahun Pelajaran 2010/2011 yang berakhir Hari Selasa, 23 Desember 2010 selama sepekan santriwan/santriwati ponpes modern darul falah enrekang melaksanakan agenda kerja OSDF yaitu PORSENDA (Pekan Olahraga, Seni dan Dakwah). Berikut berita gambar dalam bentuk foto dokumentasi pada hari 1 dan 2 kegiatan.

Selasa, 21 Desember 2010

Adab Makan

Hai anak Adam, pakai" lah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS AlA'raf [7]: 31).

Makna `janganlah berlebih-lebihan' dalam ayat di atas sebagaimana dijelaskan dalam Alquran dan terjemahannya adalah janganlah melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan jangan pula melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan. Terkait hal itu, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada sesuatu yang lebih buruk untuk dipenuhi oleh seseorang selain perutnya, padahal cukup beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya.
Bila terpaksa ia lakukan, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernapas."

(HR Ahmad, Nasa'i, Tirmidzi, dan beberapa perawi lainnya).

Makan secara berlebihan dapat menyebabkan kelambanan dan kelebihan beban pada pencernaan serta fermentasi makanan dalam perut. Hal ini terkadang bisa mengakibatkan luka dan peradangan pada perut, kerongkongan, dan usus dua belas jari.

Hilmy al-Khuly dalam bukunya Mukjizat Kesembuhan Dalam Gerakan Shalat, menyebutkan, bila perut dipenuhi oleh makanan, kemudian timbul proses fermentasi di dalamnya, maka dapat menimbulkan berbagai efek negatif, yaitu in'ikas ashabiy (reflek gerak pemantulan dan pembalikan saraf) terhadap kondisi jantung; idhthirab al-qalb (denyut jantung berdebar-debar) yang tekanannya bisa menurun dan bisa pula meninggi; dan terjadinya kejang jantung. Karena itu, Rasulullah SAW memberikan tuntunan dalam menyantap makanan sebagai upaya mengendalikan syahwat makan. Pertama, qul bismillaahi, ucapkanlah bismillah ketika hendak makan. Kedua, kul biyamiinika, makanlah dengan tangan kananmu. Dan ketiga, kul mimmaa yaliika, makanlah yang terdekat denganmu. (HR Muslim).

Dalam hadis yang lain, Rasulullah SAW bersabda, "Kami adalah kaum yang tidak akan makan sampai kami merasa lapar. Jika kami makan, maka kami makan tidak sampai kenyang. (Rasulullah juga bersabda) Tinggalkanlah makanan (justru) ketika engkau sangat menginginkannya."

Dengan demikian, melalui pengendalian syahwat makan ini, kita akan terhindar dari berbagai macam penyakit yang mengancam kehidupan. Sebab, perut adalah sarangnya penyakit, sebagaimana dikatakan Harits bin Kaldah, seorang tabib bangsa Arab, "Diet (mengatur pola makan) adalah pokok segala pengobatan, sedangkan perut adalah sarang penyakit. Oleh karena itu, kembalikanlah tubuh pada kebutuhan proporsionalnya." Wallahu a'lam.

Senin, 06 Desember 2010

Memaknai Tahun Baru 1432 Hijriah

Introspeksi Diri atau Bermuhasabah

Dengan memasuki tahun baru Hijriah, kita akan memasuki 1 Muharram. Yang berarti kita akan meninggalkan tahun lalu, dan memasuki tahun baru , yakni tahun baru 1431 Hijriah. Penyambutan tahun baru ini tidak selayaknya seperti yang dilakukan orang-orang non Muslim saat merayakan tahun baru Masehi, tetapi merayakannya sesuai dengan yang dicontohkan Rasulullah SAW.

1291506353973931872

Sekarang kita masih hidup, tetapi siapa tahu besok atau lusa atau minggu depan atau bulan depan atau tahun depan, kita akan mati. Sekarang kita masih dapat menikmati tahun baru Hijriah, tetapi siapa tahu tahun depan kita sudah tidak ada?.

Berbahagialah bagi mereka yang memperoleh nikmat umur yang panjang dan mengisinya dengan amalan-amalan yang baik dan perbuatan-perbuatan yang bijak. Rasulullah SAW bersabda : “Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalannya (HR Ahmad)

Dalam menyambut tahun baru Hijriah, sangat penting bagi kita untuk berkaca diri, menilai dan menimbang amalan-amalan yang telah kita perbuat dan dosa atau maksiat yang telah kita kerjakan. Penilaian ini bukan hanya untuk mengetahui seberapa besar perbuatan amal atau dosa kita, tapi agar tahun mendatang lebih baik dengan memperbanyak ibadah dan amal saleh serta mengurangi perbuatan dosa dan amal salah.

Kisah Tentang Sahabat Umar bin Chatab tentang Umur Manusia

Adalah satu riwayat yang menceritakan tentang anak Umar bin Chatab, kembali pulang dari sekolahnya sambil menghitung tambalan-tambalan yang melekat di bajunya yang sudah usang dan jelek. Dengan rasa kasihan Umar sang Amirul Mukminin (Pemimpin Kaum Musliminn), sebagai ayahnya mengirim sepucuk surat kepada bendaharawan negara, yang isinya minta agar beliau diberi pinjaman uang sebanyak 4 dirham, dengan jaminan gajinya bulan depan supaya dipotong.

Mesjid Al Markaz Makassar, Sulawesi Selatan

Kemudian bendaharawan itu mengirim surat balasan kepada Umar, yang isinya demikian : “Wahai Umar, apakah engkau telah dapat memastikan bahwa engkau masih hidup sampai bulan depan?. Bagaimana kalau engkau mati sebelum melunasi hutangmu? Membaca surat bendaharawan itu, maka seketika itu juga Umar tersungkur menangis, lalu beliau menasehati anakanya dan berkata : “Wahai anakku, berangkatlah ke sekolah dengan baju usangmu itu sebagaimana biasanya, karna akau tidak dapat memperhatikan umurku walaupun untuk satu jam” Sungguh, batasan umur manusia tidak ada yang mengetahuinya, kecuali hanya Allah SWT semata.

Oleh karena keterbatasan tersebut, dan karena rahasia Allah SWT semata, maka marilah kita pergunakan kesempatan hidup ini dengan meningkatkan taqwa kita kepada-Nya dan menambah semangat beramal ibadah yang lebih banyak lagi.

Bulan Muharram Termasuk Bulan Haram

Bagaimanakah pandangan Islam mengenai awal tahun yang dimulai dengan bulan Muharram? Ketahuilah bulan Muharram adalah bulan yang teramat mulia, yang mungkin banyak di antara kita tidak mengetahuinya. Namun banyak di antara kaum Muslimin yang salah kaprah dalam menyambut bulan Muharram atau awal tahun. Silakan simak pembahasan berikut.

Dalam agama ini, bulan Muharram, merupakan salah satu di antara empat bulan yang dinamakan bulan haram. Lihatlah firman Allah Ta’ala berikut.

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوام

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram (suci). Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah: 36)

Allah Ta’ala menjelaskan bahwa sejak penciptaan langit dan bumi, penciptaan malam dan siang, keduanya akan berputar di orbitnya. Allah pun menciptakan matahari, bulan dan bintang lalu menjadikan matahari dan bulan berputar pada orbitnya. Dari situ muncullah cahaya matahari dan juga rembulan. Sejak itu, Allah menjadikan satu tahun menjadi dua belas bulan sesuai dengan munculnya hilal. Satu tahun dalam syariat Islam dihitung berdasarkan perputaran dan munculnya bulan, bukan dihitung berdasarkan perputaran matahari seba

Mengapa Disebut Bulan Haram

Lalu kenapa bulan-bulan tersebut disebut bulan haram? Al Qodhi Abu Ya’la rahimahullah mengatakan, “Dinamakan bulan haram karena dua makna.

Pertama, pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Orang-orang Jahiliyyah pun meyakini demikian.

Kedua, pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan haram lebih ditekankan daripada bulan yang lainnya karena mulianya bulan tersebut. Demikian pula pada saat itu sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan

Karena pada saat itu adalah waktu sangat baik untuk melakukan amalan ketaatan, sampai-sampai para salaf sangat suka untuk melakukan puasa pada bulan haram. Sufyan Ats Tsauri mengatakan, “Pada bulan-bulan haram, aku sangat senang berpuasa di dalamnya.”

Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan sholeh yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak.

Bulan Muharram adalah Syahrullah (Bulan Allah)

Suri tauladan dan panutan kita, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada syahrullah (bulan Allah) yaitu Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.

Bulan Muharram betul-betul istimewa karena disebut syahrullah yaitu bulan Allah, dengan disandarkan pada lafazh jalalah Allah. Karena disandarkannya bulan ini pada lafazh jalalah Allah, inilah yang menunjukkan keagungan dan keistimewaannya.

Perkataan yang sangat bagus dari As Zamakhsyari, kami nukil dari Faidhul Qodir (2/53), beliau rahimahullah mengatakan, “Bulan Muharram ini disebut syahrullah (bulan Allah), disandarkan pada lafazh jalalah ‘Allah’ untuk menunjukkan mulia dan agungnya bulan tersebut, sebagaimana pula kita menyebut ‘Baitullah’ (rumah Allah) atau ‘Alullah’ (keluarga Allah) ketika menyebut Quraisy. Penyandaran yang khusus di sini dan tidak kita temui pada bulan-bulan lainnya, ini menunjukkan adanya keutamaan pada bulan tersebut.

Bulan Muharram inilah yang menggunakan nama Islami. Nama bulan ini sebelumnya adalah Shofar Al Awwal. Bulan lainnya masih menggunakan nama Jahiliyah.. Bulan ini adalah seutama-utamanya bulan untuk berpuasa penuh setelah bulan Ramadhan. Adapun melakukan puasa tathowwu’ (puasa sunnah) pada sebagian bulan, maka itu masih lebih utama daripada melakukan puasa sunnah pada sebagian hari seperti pada hari Arofah dan 10 Dzulhijah. Inilah yang disebutkan oleh Ibnu Rojab. Bulan Muharram memiliki keistimewaan demikian karena bulan ini adalah bulan pertama dalam setahun dan pembuka tahun.”

Selamat Tahun Baru Hijriah
Semoga hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini
Amin
(Sumber : Kompasiana)

Senin, 22 November 2010

Kegiatan Santri : Berkebun

Berdasarkan informasi prediksi cuaca yang diterima Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) disebutkan bahwa fenomena la nina yang ditandai dengan anomali suhu muka laut negatif (lebih dingin dari rata-ratanya) di Ekuator Pasifik Tengah menyebabkan curah hujan di Indonesia meningkat akibat menghangatnya suhu muka laut di perairan Indonesia. Sehingga diperkirakan musim hujan mulai September 2010 terus meningkat intensitasnya sampai dengan Februari 2011. Sebagian daerah di Indonesia mendapat curah hujan yang tinggi.

Memanfaatkan waktu yang baik dan bersamaan dengan Pelaksanaan Ujian CPNS Kemenag Kab. Enrekang yang meminjam ruang kelas di Pondok Pesantren Modern Darul Falah Enrekang sehingga santri diistirahatkan KBM pagi, para santri terjun ke lokasi sekitar bangunan pondok yang kosong untuk digemburkan.


Tempat parkir pondok penuh kendaraan para peserta dan panitia Ujian CPNS Kemenag 2010

Petugas, panitia dan peserta selesai Ujian berlangsung

Santri memanfaatkan waktu dengan menggarap kebun di lokasi depan Rumah Pengasuh

Santri menggapar lahan di belakang Rumah Guru

Mudah-mudahan hasil kerja santri berkebun membawa manfaat. Amin

Rabu, 17 November 2010

Memahami Perbedaan Idul Adha 1431 H


Potensi adanya perbedaan Idul Adha 1431 Hijriah sudah diprediksi para ahli hisab rukyat dan astronom sejak beberapa tahun lalu. Perbedaan itu terwujud saat ini dengan adanya sebagian umat Islam Indonesia yang memperingati Idul Adha pada Selasa ini, sama seperti di Arab Saudi, dan sebagian lagi Rabu esok.

Melalui sidang isbat atau penetapan yang dilakukan Kementerian Agama dan dihadiri wakil berbagai organisasi massa Islam, pemerintah menetapkan Idul Adha 10 Zulhijah 1431 H jatuh pada 17 November 2010.

Anggota Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama yang juga Profesor Riset Astronomi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Thomas Djamaluddin di Jakarta, Senin (15/11), mengatakan, secara teoretis atau hisab, bulan sabit tipis atau hilal tidak mungkin diamati pada 6 November karena ketinggiannya di atas ufuk masih di bawah dua derajat. Hal itu juga didukung dengan data pengamatan yang menunjukkan hilal belum bisa dilihat atau dirukyat di seluruh Indonesia.

Dengan demikian, bulan Dzulqa’dah atau bulan ke-11 dalam kalender Islam dibulatkan menjadi 30 hari sehingga 1 Zulhijah bertepatan dengan 8 November.

Di Indonesia, lanjut Djamaluddin, jika ada yang menetapkan Idul Adha pada 16 November, hal itu karena menggunakan kriteria wujudul hilal atau terbentuknya hilal (tanpa perlu diamati) sehingga bulan Dzulqa’dah hanya 29 hari.

Perbedaan lain muncul dengan ketetapan Pemerintah Arab Saudi yang menetapkan Idul Adha juga pada 16 November sehingga puncak ibadah haji berupa wukuf di Arafah dilakukan pada 9 November kemarin.

Menurut Djamaluddin, keputusan Pemerintah Arab Saudi menentukan Idul Adha tahun ini tergolong kontroversial. Secara teoretis, hilal tidak bisa dirukyat pada 6 November di Mekah. Namun, ternyata otoritas setempat menentukan berbeda.

Sebagai catatan, dalam keputusan penentuan hari raya, Pemerintah Arab Saudi sering kali digugat oleh para astronom di Timur Tengah dan kawasan lain. Meskipun Arab Saudi menggunakan metode melihat hilal untuk menentukan awal bulan, tapi sering kali hilal yang diklaim bisa dilihat itu secara teoretis astronomi tidak mungkin bisa dilihat.

Garis penanggalan bulan

Anggota Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama lainnya yang juga ahli kalender di Program Studi Astronomi, Institut Teknologi Bandung, Moedji Raharto, mengatakan, garis penanggalan pada kalender Hijriah berbeda dengan garis penanggalan kalender Masehi.

Garis penanggalan Masehi didasarkan pada patokan garis bujur timur atau garis bujur barat 180 derajat. Dalam penanggalan ini, daerah yang memiliki garis bujur sama atau berdekatan mulai dari kutub utara hingga kutub selatan akan selalu memiliki hari yang sama. Perubahan hari dimulai pada pukul 00.00.

Daerah yang lebih timur juga dipastikan akan lebih dahulu waktunya dibandingkan daerah di baratnya. Karena itu, dalam sistem penanggalan Masehi, waktu di Jakarta atau waktu Indonesia barat (WIB) selalu empat jam lebih dulu dibandingkan waktu Mekkah.

Namun, garis penanggalan bulan berbeda. Garis penanggalan bulan memiliki 235 variasi. Setiap bulannya, garis penanggalan bulan berbeda-beda. Garis penanggalan bulan akan kembali di dekat tempat yang sama sekitar 19 tahun kemudian.

Banyaknya variasi garis penanggalan bulan ini ditentukan oleh posisi Bulan terhadap Bumi, dan posisi sistem Bumi-Bulan terhadap Matahari.

Daerah yang pertama kali melihat hilal akan mengawali hari lebih dulu. Hal ini berarti, daerah yang terletak pada garis bujur yang sama atau berdekatan, hari atau awal bulan Hijriahnya bisa berbeda. Hari dimulai setelah Matahari terbenam atau magrib, bukan pukul 00.00.

Kondisi ini, lanjut Moedji, yang membuat waktu di Jakarta tidak selalu lebih dahulu dibanding Mekkah. Jika diasumsikan, hilal pada Zulhijah kali ini pertama kali dilihat di Mekkah, maka sesudah magrib atau sekitar pukul 18.00 di Mekkah sudah masuk bulan baru.

Saat itu, di Jakarta sudah pukul 22.00 WIB. Baru pada magrib keesokan harinya, Jakarta memasuki Zulhijah. Artinya, pada bulan Zulhijah kali ini waktu di Jakarta tertinggal 20 jam dibandingkan waktu Mekkah.

”Dalam penanggalan Hijriah, waktu di Indonesia bisa jadi lebih dulu dibandingkan waktu di Arab Saudi. Namun, bisa jadi pula Arab Saudi lebih dulu dibanding Indonesia,” tambahnya.

Menurut Moedji, perbedaan awal hari dalam kalender Hijriah inilah yang sering dipahami secara salah. Mereka beranggapan, karena waktu di Indonesia lebih cepat dibanding Mekkah, maka saat di Mekkah berhari raya, di Indonesia juga harus berhari raya. Padahal, konsep ini didasarkan atas pencampuradukkan konsepsi kalender Hijriah dan Masehi sehingga menimbulkan kerancuan.

”Umat Islam Indonesia harus memahami bahwa mereka menggunakan dua sistem kalender. Kalender Masehi untuk keperluan sehari-hari dan kalender Hijriah untuk keperluan ibadah. Setiap kalender memiliki konsep dan konsekuensi masing-masing yang berbeda,” ungkapnya.

Meskipun berbeda, baik Moedji maupun Djamaluddin mengajak umat Islam menghormati perbedaan yang ada. Kejadian ini harus kembali memacu umat Islam Indonesia untuk segera membuat kriteria penentuan awal bulan Hijriah secara bersama yang berlaku nasional.

Jika sudah ada, maka konsepsi ini bisa disosialisasikan secara regional dan internasional sehingga diperoleh sistem penanggalan Hijriah yang bisa berlaku secara global.

”Sistem penanggalan Hijriah memang lebih kompleks dibandingkan penanggalan Masehi, tapi itu bukan berarti tidak bisa distandardisasi,” ujar Moedji.
Sumber : Kompas

Sabtu, 13 November 2010

Libur HR. Idul Adha 1431 H

Assalamu'alaikum Wr. Wb
Disampaikan Kepada Orangtua/Wali Santri, Bapak/Ibu Guru (PNS DPK/GTY/GTT) Dan Para Santri Pesantren Modern Darul Falah Enrekang, berdasarkan keputusan rapat rabuan tanggal 10 Nopember 2010 bahwa libur HR. Idul Adha 1431 Hijriah sebagai berikut :
Libur dimulai hari Senin, 15 Nopember 2010 diawali dengan apel pemulangan serentak pada jam 08.00 pagi
Santri dipersilahkan datang pada hari Kamis, 18 Nopember 2010 bagi yang terkendala angkutan dari kampung/daerahnya
Santri paling lambat masuk ke Kampus hari Jum'at, 19 Nopember 2010

Demikian disampaikan, selamat Hari raya Idul Adha 1431 H

Rabu, 10 November 2010

Sikap Muslim Dalam Menghadapi Musibah

Alhamdulillah, shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya, amiin.

Saudaraku! Ucapkanlah:

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا

“Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan kamipun kepada-Nya akan kembali. Ya Allah karuniakanlah kami pahala atas ketabahan kami menerima musibah ini dan gantikanlah kami dengan yang lebih baik dibanding apa yang telah sirna karena musibah tersebut.”

Kembali negara kita dirundung musibah. Saudara-saudara kita umat Islam di negeri kita tercinta kembali mendapat cobaan. Gempa kembali menghancurkan bangunan, perumahan dan merenggut jiwa sebagian saudara kita dan melukai tubuh sebagian lainnya.

Jangan berkecil hati! Tetaplah berbaik sangka kepada Allah Ta’ala, dan tabahkanlah hatimu. Percayalah, bila anda tabah menerima musibah ini, tanpa keluh kesah, dan tetap berbaik sangka kepada suratan takdir ilahi ini, niscaya Allah memberikan jalan keluar terbaik bagi kita dan negeri kita. Bukan hanya jalan keluar yang terbaik, bahkan musibah ini berubah menjadi nikmat.

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوفْ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمَوَالِ وَالأنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ {155} الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُواْ إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّـا إِلَيْهِ رَاجِعونَ {156} أُولَـئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَـئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ . البقرة 155-157

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.” Mereka itulah yang mendapatkan pujian dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Qs. Al Baqarah: 155-157)

Saudaraku! Ummu Salamah radhiallahu ‘anha mengisahkan: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Barang siapa ditimpa musibah, selanjutnya ia berkata:

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا

“Niscaya Allah melimpahkan pahala kepadanya dalam musibah yang menimpanya itu dan menggantikannya dengan yang lebih baik dari apa yang telah sirna darinya.” Dan tatkala suamiku Abu Salamah meninggal dunia, akupun mengucapkan ucapan itu, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan ternyata Allah menggantikanku dengan yang lebih baik dari Abu Salamah, yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Riwayat Al Bukhari)

Benar, setelah masa ‘iddah Ummu Salamah berlalu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus utusan untuk melamar Ummu Salamah untuk dijadikan sebagai istri beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Allahu Akbar! Benar-benar pengganti yang lebih baik, dan bahkan tiada yang lebih baik darinya. Betapa tidak, mendapat kehormatan menjadi pendamping Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam semasa hidupnya di dunia, menjadi belahan jiwanya di dunia. Dan sudah barang tentu menjadi pendamping beliau di surga, di sisi Allah Ta’ala. Benar-benar beliau Ummu Salamah radhiallahu ‘anha mendapat karunia kebahagian di dunia dan akhirat.

Apa yang dialami oleh Ummu Salamah ini hanyalah contoh nyata dari apa yang dijanjikan Allah Ta’ala kepada orang-orang yang bersabar.

Dan bila saudara bertanya: Bila demikian adanya, maka apa yang mungkin kita peroleh sebagai ganti dari apa yang menimpa kita seklarang ini; rumah rusak, harta benda hancur berantakan, kerabat luka-luka dan mungkin meninggal dunia?

Jangan kawatir saudaraku! Ganti yang lebih besar telah Allah siapkan untuk anda, bila anda benar-benar bersabar menjalani musibah ini. Anda ingin tahu apa balasan yang telah menanti anda? Simaklah jawabannya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

أُمَّتِى هَذِهِ أُمَّةٌ مَرْحُومَةٌ لَيْسَ عَلَيْهَا عَذَابٌ فِى الآخِرَةِ عَذَابُهَا فِى الدُّنْيَا الْفِتَنُ وَالزَّلاَزِلُ وَالْقَتْلُ. رواه أحمد وأبو داود وصححه الحاكم ووافقه الألباني

“Ummatku ini adalah ummat yang dirahmati, mereka semua tidak akan disiksa secara menyeluruh di akhirat, siksa mereka hanyalah terjadi di dunia, berupa berbagai kekacauan, gempa bumi dan pertumpahan darah yang menimpa mereka.” (Riwayat Ahmad, Abu Dawud, dan dinyatakan sebagaihadits shahih oleh Al Hakim dan disetujui oleh Al Albani)

Saudaraku! Berbagai musibah yang silih berganti menimpa negeri kita, adalah sebagai tebusan atas berbagai kemaksiatan yang akhir-akhir ini merajalela di negeri kita. Pornografi, pornoaksi, riba, narkoba, tidak membayar zakat, dan memakan harta haram.

Mungkin anda akan berkata: Mengapa anda kok begitu pesimis dan berburuk sangka terhadap masyarakat dan negara anda sendiri?

Saudaraku! Ketahuilah bahwa saya tidak sedang berburuk sangka dan pesimis terhadap negeri dan masyarakat saya sendiri. Coba saudaraku sekalian membandingkan keadaan negeri kita sekitar 20 tahun silam dengan negeri kita sekarang. Jauh berbeda bukan?

Walaupun hati ini pilu, seakan hancur tersayat-sayat mengikuti berita musibah yang demikian bertubi-tubi dan silih berganti. Akan saya masih dapat menyaksikan sinar harapan yang tetap bercahaya bersama terbitnya mentari di setiap pagi hari.

Betapa tidak, walau kemaksiatan dan kemungkaran telah begitu meraja lela, akan tetapi Allah Ta’ala masih sudi menerima tebusan dari kita yang terwujud dalam bencana alam.

Andai Allah Ta’ala talah menutup pintu harapan dari negeri kita, niscaya Allah akan menunda semua musibah ini hingga di akhirat, dan hanya siksa nerakalah yang menanti kita. Mungkinkah anda mengharapkan kemungkinan ini yang menimpa negeri dan masyarakat anda?

Inilah sebagian dari hikmah yang dapat kita petik dari sikap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang senantiasa memuji Allah, walaupun ditimpa kesusahan.

Sahabat ‘Aisyah radhiallahu ‘anha mengisahkan: Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bila mendapatkan hal yang beliau sukai, beliau mengucapkan:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ

“Segala puji hanya milik Allah Yang atas karunia-Nya segala kebaikan dapat terwujud.”

Dan bila mendapatkan hal yang tidak beliau sukai, beliau berkata:

الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ

“Segala puji hanya milik Allah atas segala keadaan yang menimpa.” (Riwayat Ibnu Majah, Al Hakim dan dinyatakan sebagai hadits shahih oleh Al Albani)

Semoga bencana yang bertubi-tubi dan musibah yang silih berganti ini telah mengobarkan semangat dalam jiwa saudara sekalian untuk berjuang merintis perubahan. Hanya dengan perjuangan saudara-saudara sekalianlah negeri kita akan kembali makmur dan diselimuti oleh kemakmuran, kerahmatan dan kedamaian.

ذَلِكَ بِأَنَّ اللّهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِّعْمَةً أَنْعَمَهَا عَلَى قَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنفُسِهِمْ وَأَنَّ اللّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ. الأنفال 53

“Yang demikian (siksaan) itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah suatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Pendengar lagi Maha Mengetahui.” (Qs. Al Anfaal: 53)

Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ النَّاسَ إِذَا رَأَوُا الْمُنْكَرَ لاَ يُغَيِّرُونَهُ أَوْشَكَ أَنْ يَعُمَّهُمُ اللَّهُ بِعِقَابِهِ. رواه أحمد وابن ماجة وصححه الألباني

“Sesungguhnya masyarakat bila mengetahui suatu kemungkaran lalu mereka tidak merubahnya, maka tidak lama lagi Allah akan menimpakan hukuman kepada mereka semua.” (Riwayat Ahmad, Ibnu Majah dan dinyatakan sebagai hadits shahih oleh Al Albani)

Saudaraku! Kunci perubahan negeri anda ada di tangan anda, bagaimana dan kapankah anda menggunakan kunci itu, sehingga negeri anda menjadi negeri yang penuh dengan kerahmatan dan kedamaiaan?

Kapan lagi bila bukan sejak sekarang? Tegakkanlah nahi mungkar dan sebarkanlah yang ma’ruf, niscaya bencana dan musibah yang selama ini setiap menemani negeri kita akan menyingkir.

Penulis: Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri, MA

Jumat, 05 November 2010

Facebook, Citra, dan 'Jebakan'


Facebook memang sebuah fenomena yang luar biasa. Semua lapisan dari berbagai kalangan profesi demam dengan facebook. Bahkan berita terbaru sang ibu tega membunuh anak bayinya gara-gara terganggu dengan tangisan saat asyik dengan facebook. Saya pribadi memiliki account facebook dan ..gembira rasanya bisa berkomunikasi dengan keluarga dan teman dan sahabat saat sekolah atau kuliah dulu. Sehingga kalau dibandingkan yang lain barangkali jumlah teman dalam jejaring pertemanan ini saya paling sedikit. Banyak faktor yang mengkondisikan seperti itu dan semuanya kembali kepada masing-masing orang.
Suatu saat secara berkala account facebook saya manfaatkan untuk 'memeriksa' pemanfaatan account facebook para anak didik dan di Pondok Pesantren pembinaan terhadap santri harus cermat. Dalam salah satu kasus, santri ada yang mengupload foto ke dunia maya tanpa menutup aurat, sehingga diambil langkah solusi foto yang bersangkutan di delete dan dibersihkan. Ada artikel menarik yang mengaitkan facebook, citra dan 'jebakan' dari InPAS Online (institut Pemikiran dan Peradaban Islam) bisa dibaca dibawah berikut.



Facebook
termasuk buah dari ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Kapanpun, buah iptek memiliki dua aspek, manfaat dan mudharat. Jika tak kita manfaatkan secara benar, Facebook bisa merusak citra seseorang dan bahkan bisa terkategori turut meruntuhkan Islam. Mengapa?

Permainan Vs Citra

Ajining diri soko lathi”. Pepatah Jawa ini berguna untuk kita pedomani. Bahwa, lantaran lisan yang terjaga penggunaannya, kita bisa terhormat di depan publik, dan sebaliknya.

Dalam hal kehati-hatian penggunaan lisan, Islam lebih tegas mengatur. Sebab, tak hanya bertalian dengan citra diri, tetapi bahkan berhubungan dengan keselamatan dunia-akhirat seseorang. Intinya, umat Islam harus berhati-hati di setiap tingkah-lakunya, termasuk saat menggunakan lisan. Berbicara itu enteng, tapi pertanggungjawabannya sangat berat. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir (QS Qaaf [50]: 18). Dalam hal ini, bukan perkataan yang baik dan buruk saja yang akan dicatat malaikat, tetapi termasuk yang tidak bermanfaat.

Oleh karena itu, hendaklah kita berpikir dulu sebelum berbicara, sebab jika ‘tergelincir’ kita bisa terlempar ke neraka. Sesungguhnya ada seorang hamba yang berbicara dengan suatu perkataan yang tidak dipikirkan bahayanya terlebih dahulu, sehingga membuatnya dilempar ke neraka dengan jarak yang lebih jauh daripada jarak antara timur dan barat (HR Muslim). Berhati-hatilah! Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik dan jika tidak maka diamlah (HR Bukhari dan Muslim).

Jangan anggap enteng berbagai kata yang keluar dari lisan kita, sebab di sisi Allah itu perkara besar. Kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar (QS An-Nuur [24]: 15).

Dengan lisan yang terjaga (selalu diarahkan pada perkara yang Allah ridha), seseorang bisa mendapatkan ketinggian derajat. Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar (QS Al-Ahzab [33]: 70). Sebaliknya, kita bisa menuai bencana jika serampangan dalam berkata-kata.

Kecermatan seseorang dalam merangkai kata-kata (dan apalagi jika disampaikan secara indah) merupakan gambaran akal dan budi yang terbimbing iman. Pemilihan kata yang tepat dan bernas adalah bagian dari kemuliaan akhlak.

Kini, situs jejaring sosial Facebook telah menjadi salah satu “ajang berbicara” (baik dalam bentuk monolog, dialog, dan diskusi). Saat online internet, banyak yang langsung membuka akun Facebook-nya. Tak aneh, jika ada kabar bahwa Facebook telah menjadi peringkat ketiga situs yang paling banyak dikunjungi.

Sebagian lalu memanfaatkannya sebagai lahan dakwah dengan jalan setiap memperbarui status, selalu menulis dengan semangat “menyeru ke jalan Allah”. Setiap kata yang (akan) ditulisnya dipikir matang-matang dan dimuati semangat dakwah.

Tapi, sayang, bagi sebagian (besar?) pengguna lainnya, Facebook tampak hanya sekadar untuk main-main. “Lampu mati, sementara pekerjaan banyak, … wuaaahhh,” keluh seseorang di Facebook. “Malam ini, saya jalan-jalan, dan saat pulang mampir makan Nasi Punel di Jalan Persahabatan. Enak!,” tulis seseorang menunjukkan aktivitas terakhirnya.

Dua contoh status Facebook di atas (catatan: dua kalimat itu tak persis sama dengan aslinya, tapi dengan sedikit ‘adaptasi’) adalah sekadar contoh ucapan yang tergolong tak berguna untuk dipublikasikan karena sangat bersifat pribadi.

Untuk ‘kasus’ pertama, misalnya, tak salah jika ada yang berpikir bahwa si penulis sedang pusing memikirkan tanggung-jawabnya yang terbengkalai (yaitu pekerjaan tak selesai karena mendadak lampu mati). Maka, tak bisa disalahkan pula jika kemudian orang berkesimpulan bahwa si penulis tak pandai mengatur waktu. Buktinya, saat datang situasi tak terduga –yaitu lampu mati- dia kalang kabut. Sementara di ‘kasus’ kedua, menunjukkan gaya hidup si penulis yang suka jalan-jalan dan makan-makan (terlebih, di warung / di pinggir jalan).

Banyak orang melihat Facebook hanya semacam hiburan. Mereka pikir tak akan rugi apa-apa dengan membeberkan informasi (pribadi). Mereka lupa, orang bisa mengukur ketinggian akal dan budinya lewat ucapan / tulisan yang dibuatnya.

Waspadai ’Jebakan’

Hidup adalah perjuangan. Untuk itu, pasti ada lawan yang harus selalu kita waspadai. Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka (QS Al-Baqarah [2]: 120).

Dalam konteks Facebook, bacalah www.eramuslim.com 10/11/2009: ”Israel Gunakan Facebook sebagai Alat Mata-Mata Dunia”. Bahwa: ”Situs jejaring sosial itu, jelas-jelas disinyalir sebagai alat Israel untuk memata-matai orang-orang Islam dan mendapatkan informasi. Menurut Indonésie Magazine yang berbasis di Prancis, intelijen Israel fokus pada pengguna Facebook, terutama kepada Arab dan Muslim. Israel menggunakan informasi yang diperoleh melalui halaman Facebook mereka itu untuk menganalisis aktivitas mereka dan memahami bagaimana mereka berpikir”.

Lebih jauh, ”Sangat berbahaya bagi khususnya kaum muda, yang seringkali mengungkapkan data pribadi tentang diri mereka di Facebook karena itu merupakan semua hal yang bisa diketahui oleh orang lain dengan mudah. Nah, Facebook tentunya tidak menemukan kesulitan itu, karena seperti kita ketahui, umat Islam dan generasi mudanya, secara berbondong-bondong pro-aktif berkelayapan di situs ini, bahkan sekadar untuk meng-up-date status yang lagi makan mie ayam atau mungkin ke kamar mandi”.

Jika melihat banyak status pemakai Facebook isinya mirip-mirip seperti dua contoh di atas, maka bukan tak mungkin musuh Islam akan tersenyum. Sebab, bisa saja mereka berkesimpulan –antara lain- bahwa hanya sedikit orang Islam yang serius memikirkan masalah keumatan. Justru yang terbanyak adalah mereka yang hanya pandai bersenda-gurau dan memikirkan diri sendiri saja.

Jadi, masih-kah kita mudah mengobral ucapan / tulisan di Facebook, yang (sebagian) lalu bisa diolah oleh musuh Islam menjadi ’senjata’ yang berbalik menghantam kita? Ayo. jangan terjebak!

Senin, 23 Agustus 2010

Kiat Menghadapi Persaingan Di Era Globalisasi (Ceramah Buka Bersama )

Selembar undangan beramplop dari Ketua Panitia Rihlah Dakwah Ramadhan 1431 H yang juga menjabat Kepala Kepesantrenan yang saya terima dicantumkan adanya kegiatan buka bersama dan diawali dengan ceramah agama oleh Drs. Ambo Masa, salah satu Da'i di Enrekang yang kental dengan humornya. Sekitar jam 17.30 WITA tamu undangan, yayasan, guru pembina dan santri sudah berada di Auditorium. Dipisahkan dengan hijab kain berwarna hijau para tamu, pembina dan santri putri berada di sisi kanan dan gender laki-laki berada di sisi kiri.

Acara dibuka dan dipandu oleh Muh. Khaerun, santri kelas XII IPA sebagai protokol. Mengalun merdu dan indah dikumandangkannya ayat Al Qur'an oleh Nur 'Adha, santri kelas IX M.Ts yang juga juara Tilawah Porseni Pelajar, M.TQ dan kejuaraan lain di Enrekang dan beberapa daerah lain.

Sebagaimana ceramah agama oleh Drs. Ambo Massa bahwa dalam keseharian kita selalu dihadapkan dengan persaingan-persaingan. Mau kuliah, calon mahasiswa harus bersaing dengan calon mahasiswa yang lain. Mau jadi CPNS maka para sarjana harus bersaing dengan calon CPNS lainnya. Islam mendorong manusia untuk saling bersaing dangan prinsip persaingan yang sehat dan tidak melanggar norma agama. Sabda Nabi " Fastabiqul Khaerat" yang artinya berlomba-lombalah dalam kebaikan.

Ada hal-hal yang harus dimiliki seseorang agar berhasil dalam menghadapi persaingan, yaitu sebagai prasarat adalah Sehat. Sebagaimana Hadits Nabi bahwa lebih disukai orang Islam yang memiliki fisik yang kuat. Diuraikan oleh Drs. Ambo Massa, bahwa orang yang sakit tentu tidak ada yang bisa dilakukan tetapi kalau sehat dan kuat tentu banyak hal yang bisa dilakukan. Bahkan pesan kepada seluruh hadirin terutama santri adalah agar SEHAT maka makanan dan minuman kita harus 'Halalan Thoyiban' yaitu yang halal dan baik.


Keduanya harus saling beriringan dan bersamaan statusnya. Sebagai contoh daging kambing kalau sudah halal belum tentu thoyib /baik bagi semua orang, utamanya orang yang mengidap hipertensi.


Selain itu juga diingatkan mengenai bahayanya narkoba (narkotika dan obat-obat terlarang) yang sekarang menyerang dengan hebatnya seiring perkembangan jaman dimana ada kemudahan informasi, komunikasi dan transportasi.
Dengan prasyarat sehat, selanjutnya seorang muslim harus memiliki ilmu. Siapa yang mau bahagia dunisny dengan ilmu, siapa mau bahagia akhiratnya dengan ilmu demikian juga yang mau bahagia kedua-duanya yaitu dengan ilmu. Ilmu terdiri dari tiga huruf yaitu 'Ain, Lam dan Mim. 'Ain adalah 'Illiyyin yang artinya ketinggian, orang yang berilmu dihormati dan dihargai oleh orang lain juga derajatnya diangkat di sisi Allah SWT. Lam adalah Latifun yang berarti kehalusan, yaitu dengan ilmu orang menjadi memiliki akhlak mulia, budi pekerti yang baik, dan sopan santun, halus tutur kata dan perbuatan dan tindakannya dan tidak sombong atau kasar. Mim adalah Mulkun yaitu kekuasaan artinya orang yang berilmu besar peluang untuk menjadi pemimpin, apakah pemimpin agama, lembaga sosial keagamaan maupun di masyarakat.

Mudah-mudahan bermanfaat.

Sabtu, 21 Agustus 2010

'Profil Muballigh Muda'. Sebuah Harapan Dimasa Depan

Anak Gajah Mandi Di Sumur
Ambil Galah Dalam Perahu
Anak Muda Jangan Takabbur
Cobaan Allah Siapa Yang Tahu

Kalimat pantun yang terucap dari seorang anak usia 12 tahun menutup ceramahnya. Dia sedang mendapat tugas berceramah di masjid pada bulan ramadhan ini. Namanya Yulfaidil ba'da shalat ashar penulis panggil untuk kegiatan pada bulan ramadhan. Memakai baju koko warna putih, masih memakai celana sekolahnya tadi pagi yaitu celana prmauka dan memakai songkok bayi..semacam songkok haji yang terbuat dari bahan lentur warna putih, yang manjadi songkok favorit santri karena kemudahan pemakaian dan penyimpanannya. Yulfaidil adalah seorang santri di Pesantren Modern Darul Falah Enrekang yang memiliki kemauan masuk Pesantren bukan atas paksanaan orangtuanya. Sebelum menjadi santripun seringkali Yulfaidil terlihat di pesantren karena dua orang kakaknya juga mondok di tempat yang sama. Kakak pertamanya sedang duduk di kelas XI IPS SMA Darul Falah, sedangkan kakak ke duanya santri kelas IX M.Ts Darul Falah Enrekang dan Yulfaidil sendiri santri SMP Darul Falah kelas VII.
Berpembawaan mandiri, penuh kepercayaan diri tanpa ragu bahkan tahun pertamanya di pesantren Yulfaidil sudah masuk di Tim Rihlah Dakwah Ramadhan 1431 H yang jarang diberikan kesempatan bagi santri baru karena yang masuk Tim adalah hasil seleksi yang ketat. Lulus dari SD Lebang, sebuah kampung yang berada diseberang sungai yang berjarak sekitar 8 km dari pesantren ini sudah berceramah di beberapa masjid di kota Enrekang. Dua hari terakhir, Yulfaidil berceramah di Masjid Murul Huda dan Nurul Iman Enrekang. Ditemani Muh. Adam Pratama yang juga santri SMP Darul Falah yang berasal dari Siwa sebelum Subuh berjalan kaki berdua menuju ke masjid di Kota Enrekang untuk berceramah.
Ada materi ceramah favoritnya yang disenanginya yaitu ciri-ciri orang yang mempersekutukan Allah SWT dan Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Dengan lugas menjelaskan contoh-contoh perbuatan yang tergolong Amar Ma'ruf dan Nahi Munkar. Yufaisil menceritakan bahwa nanti malam tidak jadi berangkat bersama Tim karena diminta salah satu pengurus Masjid di Perumahan Guru SMP untuk mengisi pada ba'da Isya.
Itulah profil seorang 'muballigh muda' kita. Kalau diartikan muballigh muda artinya orang muda yang menyampaikan. Kalau dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan: “Orang yang menyampaikan agama Islam'. Ya, mudah-mudahan bertahan menempuh pendidikan di pesantren untuk belajar ilmu-ilmu agama disamping ilmu pengetahuan umum. Melihat era globalisasi sekarang ini /muballigh muda' menjadi harapan dalam upaya perbaikan moral masyarakat yang saat ini terdegradasi arus informasi dan komunikasi.

Jumat, 20 Agustus 2010

Perbandingan Bumi Yang Kita Huni Dengan Benda Lain Di Angkasa Raya

Membayangkan ukuran diri kita terhadap besarnya bumi saja merupakan hal yang sulit dilakukan oleh banyak orang, apalagi membandingkan diri kita dengan jagad raya ciptaan Allah SWT. Namun demikian beberapa artikel ilmiah banyak yang mencoba membandingkan hal tersebut didasarkan data-data temuan benda-benda angkasa dalam hal ukuran dan materi penyusunnya. Pada postingan kali ini mari kita mencoba melihat perbandingan ukuran benda-benda luar angkasa hasil dari foto angkasa atau data astronomis sehingga kita dapat mengukur posisi dan ukuran diri.

Bulan merupakan satu-satunya satelit bumi. Tidak dapat dipungkiri dan dapat dipastikan bahwa bumi lebih besar daripada bulan. Diameter bumi 12.756 km sedangkan diameter bulan hanya 3.4742 km. Lihat perbandingan besar gambar visualnya pada gambar 1 berikut !




Planet Venus yang berada di urutan kedua anggota tata surya memiliki ukuran yang hampir sama dengan bumi yaitu 12.103 km (bumi= 12.756 km) sedangkan Planet Mars sekitar setengahnya dari bumi yaitu: 6.796 km. Perbandingannya lihat gambar 2 dibawah ! Masih ingat beberapa waktu lalu terjadi gerhana venus ?


Pada gambar ke 3 ini menggambarkan bahwa planet Neptunus dan planet Uranus jauh lebih besar dibanding dengan bumi, Subhanallah...


Pada gambar berikutnya ternyata masih ada yang lebih besar lagi di tata surya kita yaitu planet jupiter yang berdiameter 142.986 km Subhanallah, kira-kira bumi lebih kecil dari 1/10 dari diameter ini dan jika saja planet jupiter ini berupa ruang hampa maka benda yang seukuran bumi dapat dimasukkan ke ruangan itu sebanyak 1300x.


Namun jika jupiter dibandingkan dengan matahari maka jupiter ukurannya jauh lebih kecil daripada matahari, yg dimana diameter matahari adalah 1.392.000 km, itu setara dengan +100 diameter bumi, dan jika seandainya matahari itu berupa ruangan kosong maka benda yang seukuran bumi dapat dimasukkan hingga lebih dari 1.3 juta kali.


Dan hal-hal yang bisa jadi menurut kita suatu bencana yang dahsyat jika kita melihatnya adalah prominensa matahari, bayangkan prominensa ini (api yang menyulut ke angkasa matahari) ternyata setelah kita mengetahui bahwa prominensa ini ukurannya jauh lebih besar daripada bumi, sungguh merupakan bencana jika ditampakkan secara nyata kepada manusia. Bayangkan saja, baru saja kita hidup di alam dunia ini sudah mengetahui betapa dahsyatnya api yang menjulur dari matahari sebesar itu, apa lagi neraka yang langit dan bumi saja tidak sanggup menahan panasnya..


Bukan hanya itu saja ternyata diluar tata surya kita, ada benda langit yang jauh lebih besar dari matahari kita, yaitu Bintang Sirius yang diameternya 2.502.000 km(2x matahari) pada skala ini bumi bukan apa-apa... Lalu apakah pantas jika kita berkeras hati? Sungguh kecil sekali diri kita..
.

Dan ternyata ada yang jauh lebih besar dari Bintang Sirius yaitu Regulus yang berdiameter: 5.779.750 km. pada skala ini bumi sudah lebih kecil dari satu pixel terhadap gambar. benar-benar bumi lebih kecil dari sebuah debu... Lalu masih pantaskah kita merasa tidak membutuhkan Allah? Astaghfirullah...


Jauh dari itu, ternyata masih ada bintang yang jauh lebih besar lagi, Arcturus, bintang yang berdiameter: 35.750.000 km, pada skala ini, planet jupiter sudah tidak terlihat lagi, Subhanallah...


Lalu ada lagi yang lebih besar daripada arcturus, yaitu Alnitak: 83.550.000 km... Masya Allah


Setelah itu, ternyata masih ada lagi yang jauh lebih besar, yaitu bintang Deneb, bintang yang berdiameter 306.350.000 km, pada skala ini matahari dan sirius sudah tidak terlihat lagi. Masya Allah...Kita bukan apa-apa... Astaghfirullah...


Setelah itu, ternyata ada lagi yang lebih besar dari Deneb, yaitu Pistol Star berdiameter 473.450.000 km dan bintang ini merupakan bintang yang paling terang yang pernah ditemukan, luminositasnya lebih dari 1 juta kali dibanding matahari..


Setelah itu ada lagi bintang yang jauh lebih besar dari Pistol Star yaitu Antares, bintang yang berdiameter 974.750.000 km, Subhanallah... ternyata, sungguh bukan apa-apa manusia ini sebenarnya. Allahu Akbar...


Lalu ternyata ada lagi yang lebih besar, Betelgeuse, bintang dari deret maha raksasa ini berdiameter 1.384.750.00 km, ukuran ini hampir melebihi jarak rata-rata matahari dengan saturnus yg berjarak 1,429,400,000 km...


Diatas betelguese ternyata masih ada bintang lagi yang lebih besar yaitu RW Cephei yang berukuran 2.067.875.000 km, bayangkan, sudah mencapai 2 miliar kilometer lebih...


Setelah itu masih ada lagi bintang yang lebih besar yaitu VV Cephei A yang berukuran 2.436.875.000 km, Bintang ini berada pada Sistem Bintang kembar VV Cephei.. Subhanallah...


Dan bintang terbesar yang pernah ditemukan oleh manusia di sekitar galaksi kita, Bimasakti ini adalah VY Canis Majoris yang berdiameter 3.063.500.000 km,


Dan inilah perbandingan antara VY Canis Majoris dengan Matahari, lihatlah, begitu kecilnya matahari bagaikan debu yang berada diluar angkasa, bayangkan, bagaimana bumi yang lebih kecil 1.3 juta kali dari matahari? Subhanallah... Inilah Karunia Allah, Inilah Nikmat Allah, Maka Nikmat dari Rabbmu Manakah yang Kamu Dustakan??. Yang menciptakan apa-apa yang tidak diketahui oleh kita, namun bukti ini memang benar adanya... Allahu Akbar...


Dari kecilnya bintang yang kita lihat dari bumi ternyata tersimpan sebuah rahasia yang besar atas Ciptaan Allah, yaitu tentang besarnya ukuran mereka.. dan ternyata kita hanya dapat menyatakan: We are "nothing", kita bukanlah apa-apa, maka tak pantas kita menyombongkan diri... Masya Allah...

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS Ali Imran :190-191)