Marhaban Ya Ramadhan...
Untuk menyambut tamu ada ucapan yang umum Ahlan Wa Sahlan yang berarti selamat datang. Untuk tamu bulan ramadhan tidak digunakan Ahlan Wa Sahlan tetapi Marhaban Ya Ramadhan yang memiliki arti sama namun berbeda
Ahlan terambil dari kata Ahl yang berarti "keluarga", sedangkan Sahlan berasal dari kata Sahl yang berarti mudah. Juga berarti "dataran rendah" karena mudah dilalui, tidak seperti jalan mendaki. Ahlan Wa Sahlan, adalah ungkapan selamat datang, yang dicelahkanya terdapat kalimat tersirat yaitu " (Anda berada di tengah) keluarga dan (melangkahkan kaki di) dataran rendah yang mudah."
Sedangkan Marhaban berasal dari kata Rahb yang berarti "luas" atau "lapang", sehingga marhaban menggambarkan tamu yang disambut dan diterima dengan lapang dada, penuh kegembiraan serta dipersiapkan baginya ruang yang luas. Jadi Marhaban Ya Ramadhan berarti penyambutan "Selamat datang Ramadhan"dengan lapang dada, penuh kegembiraan, tidak menggerutu, tidak menganggap kehadirannya sebagai gangguan yang merugikan. Sebuah potongan pesan yang disampaikan Ustadz dalam ceramah sebelum shalat taraweh di Masjid Ta'miru Darul Falah Enrekang di Kompleks Pondok Pesantren Modern Darul Falah Enrekang.
Protokol Oleh Ustadz Nasan, S.Pd.I
Menurut Kalender Pesantren 2012/2013 pada bulan Ramadhan 1433H santriwan santriwati tidak libur selama 2 (dua) pekan. jadi kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap berlangsung sampai tanggal 2 Agustus 2012.
Program tersebut tentu berat dirasakan oleh santri baru yang memang baru 1 pekan tidak bersama orangtuanya karena harus 'mondok'. Perasaan berat juga banyak dirasakan oleh orangtua santri sehingga 1 hari menjelang awal ramadhan (hari kamis), banyak diantara mereka yang memintakan izin anaknya untuk sahur pertama bersama keluarga..masih ada perasaan tidak enak bila hal tersebut tidak dilakukan (tradisi). Dengan adanya permintaan tersebut sehingga jama'ah pada malam 1 ramadhan tidak full, baik di putra maupun di putri.
Pembacaan Ayat Suci Al Quran Oleh Ustadz Hayatuddin, S.Pd.I
Sari Tilawah Oleh Ust. Sumardin, S.Pd
Pada malam pertama, semua kegiatan dipegang oleh para pembina, mulai dari protokol, Pembacaan Ayat Suci Al Qur'an, sari Tilawah dan Ceramah Agama. Hal tersebut dimaksudkan untuk memberikan contoh atau acuan. Untuk malam-malam selanjutnya keempat bagian tersebut diambil alih oleh santri putra dan putri secara bergiliran, kecuali Imam tetap dipegang oleh Pembina.
Jama'ah Perempuan
Marhaban Ya Ramadhan...
